Tata Maulana Tampak Lelah, Orang Kepercayaan Abdul Wahid Menyerahkan Diri ke KPK - Warta Global Riau

Mobile Menu

Pendaftaran Jurnalis

Klik

More News

logoblog

Tata Maulana Tampak Lelah, Orang Kepercayaan Abdul Wahid Menyerahkan Diri ke KPK

Kamis, 06 November 2025

Tata Maulana saat tiba di Gedung KPK Selasa 4-11-2025 21:12 wib

Jakarta, WartaGlobal.Id – Dengan langkah pelan dan wajah lelah, Tata Maulana, orang kepercayaan Gubernur Riau Abdul Wahid (AW), akhirnya menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pria yang dikenal sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Riau itu tiba di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025) sekitar pukul 18.56 WIB. Ia datang mengenakan kaus merah sederhana, menunduk tanpa sepatah kata, menggenggam erat map kecil sebelum dibawa ke ruang pemeriksaan.

“Tata Maulana adalah pihak swasta, orang kepercayaan saudara AW,” ujar juru bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan di lokasi.

Kedatangan Tata menambah daftar panjang pihak yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Riau. Total ada sepuluh orang yang kini tengah diperiksa, termasuk tenaga ahli Gubernur Riau, Dani M. Nursalam (DMN). “Sehingga total yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik saat ini berjumlah sepuluh orang,” tambah Budi.

Sebelumnya, Gubernur Riau Abdul Wahid lebih dulu tiba di Gedung KPK pada Senin (3/11/2025) sekitar pukul 09.35 WIB. KPK belum mengungkap secara detail perkara tersebut, namun memastikan uang dalam berbagai mata uang asing turut diamankan dengan nilai lebih dari Rp1 miliar.

“Tim mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk rupiah, dolar AS, dan pound sterling,” jelas Budi.

Sementara itu, dari pihak partai, Ketua Harian PKB Ais Shafiyah Asfar menyatakan bahwa partainya menghormati seluruh proses hukum yang sedang berjalan. “Prinsip kami jelas, pemberantasan korupsi harus ditegakkan tanpa pandang bulu, dengan tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah,” tegasnya.

Bagi Tata Maulana, malam itu mungkin menjadi titik balik dalam hidupnya. Dari ruang publik yang penuh sorotan, ia kini berhadapan langsung dengan hukum yang menanti kepastian. Apakah ia hanya pion dalam permainan kuasa, atau bagian dari jejaring yang lebih besar — waktu dan penyidikan KPK yang akan menjawabnya.

“Yang pasti, keadilan harus ditegakkan tanpa kompromi,” tutup Budi Prasetyo.

liris, Hs


KALI DIBACA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendaftaran

Klik